Sabtu, 21 Juli 2012

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah gagal pada uji emisi pertama, mobil Kiat Esemka kembali menjalani tes emisi kedua hari ini. Mobil karya anak-anak SMK di Klaten ini diuji di Serpong, Banten.
"Mobil Esemka sudah berangkat, ini sudah sampai Serpong nanti ngantri, bisa diuji hari ini atau besok, lulus," kata Wali Kota Solo, Joko Widodo saat ditemui di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa(29/5/2012).
Jokowi sendiri meyakini pada uji emisi kedua, mobil Kiat Esemka akan menemui jalan mulus alias lulus tes.
"Kalau nggak lulus ulang lagi, kesana hanya jenguk mobilnya," pungkasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Langkah Walikota Surakarta, Joko Widodo untuk memproduksi mobil Esemka Rajawali sebagai mobil massal nampaknya butuh waktu lebih lama lagi. Kementerian Lingkungan Hidup belum meloloskan uji emisi, mobil tersebut juga belum lolos uji tipe.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan mengatakan, uji emisi yang dilakukan beberapa waktu lalu masih belum memenuhi standar.
"Kami berharap agar pemohon tidak patah semangat, karena emisi Esemka belum memenuhi standar Kementerian Lingkungan Hidup," kata Bambang kepada wartawan di Jakarta, Kamis (1/3/2012).
Disebutkan Bambang, standar emisi untuk mobil baru harusnya membuang karbondioksida (CO) dengan 5 gram per km dan HC+NOx standar 0,70 gram/km. Namun mobil Esemka Rajawali emisi pembuangannya masih cukup tinggi yaitu CO-nya 11,63 gram/km dan HC+NOx sebesar 2,69 gram/km.
"Kami menyarankan perbaikan kinerja emisi gas buangnya. Standar ini diatur dalam Kepmen KLHJ No.04/2009 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang untuk Kendaraan Bermotor Tipe Baru," ujarnya.
Add caption

Mimpi Mobil Listrik Ahmadi Membelah Ibu Kota

TEMPO.CO , Jakarta--Duduk berpayung bayang-bayang Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Jalan Thamrin, Jakarta, Dasep Ahmadi sibuk memijit tombol dua Blackberry di tangannya. Lewat ponsel itu, Dasep meminta anak buahnya membawa charger mobil.

Pesan itu tidak salah. Dasep memang meminta charger mobil, bukan charger ponselnya. Charger itu akan dipakai untuk mengisi ulang baterai mobil perkotaan berwarna hijau yang diparkir di jalur pejalan kaki di Jalan Thamrin, Senin lalu. Mobil yang sepintas mirip Suzuki Karimun atau Hyundai Atoz dengan stiker "Let''s Green & Go Electric" di pintu depannya itu memang bukan mobil biasa yang berbahan bakar minyak, melainkan mobil listrik.

Lantaran lupa membawa charger, kendaraan listrik ciptaan Ahmadi itu sempat mogok ketika dipakai Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan untuk berangkat kerja. Senin pagi itu, Dahlan memang sengaja menjajal mengemudikan mobil listrik untuk membelah jalanan macet Ibu Kota.

Perjalanan berawal dari kandang mobil hijau itu di Jalan Jatimulya, Depok. Perjalanan diteruskan melewati Jalan Margonda Raya, Lenteng Agung, Pasar Minggu, Pancoran, Gatot Subroto, Semanggi, dan Sudirman. Jalur selatan-utara sejauh 35 kilometer tersebut dilahap dalam waktu sekitar 1,5 jam. "Mobil berjalan mulus," kata Dasep kepada Tempo.



Sayang, mobil sempat dua kali mogok di Jalan Thamrin, beberapa ratus meter menjelang garis finish. Namun masalahnya bukan pada kesalahan rancangan atau mesin, melainkan baterai hanya terisi 30-40 persen ketika dipakai Dahlan ke Jakarta.

Malam sebelumnya, baterai mobil sempat dipakai untuk pengujian motor listrik sehingga tenaga baterai hanya tersisa kurang dari separuh kapasitas maksimumnya. Dengan tenaga tersisa itu, kata dia, mobil seharusnya dibawa keliling kota Depok saja.

Namun mobil itu dibawa ke Jakarta. Akhirnya, mobil Ahmadi Mesin kehabisan baterai menjelang kantor BPPT.

Dasep memang menamakan mobil listrik hijau tersebut sesuai namanya. Kendaraan jenis grand city car ini dirancang sejak 1,5 tahun lalu di bengkel penelitian PT Sarimas Ahmadi Pratama miliknya. Pria lulusan Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung ini yakin mampu membuat mobil berbahan bakar energi alternatif, setelah sempat memproduksi mobil 150 cc bermerek Mobira (Mobira).

Untuk mobil Ahmadi Mesin, Dasep memanfaatkan motor listrik 50 tenaga kuda yang setara dengan kekuatan mobil bensin berkapasitas 900 cc. Motor listrik diketahui sebagai salah satu mesin paling senyap karena tak memiliki piston penyebab getaran pada mesin mobil pada umumnya. Karena itu Dasep menjamin mobil listrik sebagai kendaraan roda empat paling nyaman.

Selain anti bising, motor tak menghasilkan asap. Menurut dia, faktor ini menjadi penting karena pengembangan teknologi saat ini mengarah pada rancangan ramah lingkungan dengan mereduksi gas buang.

Energi motor listrik yang didatangkan dari Amerika Serikat ini dipasok oleh baterai lithium ion 36 sel yang dipasang di kap mobil dan di bawah jok penumpang. Batere ini menghasilkan energi total 21 kiloWatt jam yang mampu mendorong mobil hingga kecepatan 100 kilometer per jam. Sedikit modifikasi bisa meningkatkan energi yang dihasilkan baterai sehingga mobil bisa digenjot hingga kecepatan 120 kilometer per jam.

"Kecepatan puncak ini programmable," ujar pria kelahiran Sukabumi, 18 Januari 1965 ini.

Ketika dikendarai Dahlan Iskan Senin lalu, mobil Ahmadi sempat melaju hingga kecepatan 70 kilometer per jam sebelum terjebak macet di daerah Pasar Minggu. Menurut dia, kecepatan mobil yang tak terlalu tinggi membuat kendaraan ini cocok dipakai oleh orang yang tinggal di kota besar. Arus lalu lintas yang padat membuat mobil hanya bisa dipacu pada kecepatan rendah.

Terbukti, data Kementerian Perhubungan pada akhir Juni lalu menunjukkan laju terendah rata-rata kendaraan di Jakarta bisa mencapai 10 kilometer per jam. Untuk kota lain seperti Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Depok laju terendah rata-rata kendaraan bervariasi antara 15,32-21,4 kilometer per jam.

Mesin dengan kapasitas penumpang empat orang ini juga sanggup mendorong kendaraan hingga kemiringan sekitar 30 derajat. Kemiringan sebesar ini sudah cukup baik bagi mobil yang diperuntukkan untuk dikendarai di tengah kota. Kota-kota besar umumnya berdiri di atas tanah yang datar sehingga kemiringan jalan dan jembatan layang tak melebihi batas tanjakan yang ditentukan.

Untuk menghidupkan motor listrik, baterai 36 sel dapat diisi menggunakan listrik PLN dengan daya 2.500 Watt. Pengisian penuh membutuhkan waktu sekitar 8 jam namun terdapat pilihan pengisian cepat yang mampu mengisi 80 persen batere dalam waktu 30 menit saja. Batere kapasitas penuh membuat mobil bisa menempuh jarak hingga 126 kilometer.

"Jarak tempuh sejauh ini sudah lebih dari cukup untuk berangkat ke kantor dan pulang lagi ke rumah," kata dia.

Uji kendara yang dilakukan Menteri Dahlan membuktikan jarak memang tak jadi kendala, meski ada “masalah kecil” itu. Tetapi kejadian itu justru membawa berkah pada pengetahuan kendali dan elektronika mobil. Dahlan menemukan indikator baterai tak bekerja sehingga dia tak tahu jika baterai hampir habis. Selain itu, Dahlan juga terlalu bersemangat menginjak pedal gas sehingga baterai cepat habis.

Masukan ini disambut Dasep dengan senyuman. "Kami masih mengoptimasi sistem elektronik dan kinerja mesin,” ujarnya.

Dia sudah membayangkan semua solusi permasalahan atas kendala ini. Indikator yang tak bekerja bisa diselesaikan dengan mengecek perkabelan dan program pemantau kapasitas baterai. Soal cara berkendara, ia sudah menyiapkan monitor di dashboard yang menampilkan gaya berkendara pengemudi sekaligus memberikan rekomendasi kecepatan dan informasi posisi dari satelit GPS.

Targetnya, mobil sudah bekerja sempurna pada perayaan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, Agustus nanti.

Sebagai perancang, Dasep juga memikirkan estetika mobil ini. Dia sangat bangga dengan desain lampu depan mobil Ahmadi. Lampu putih terang dan dua neon yang melingkari dua lampu utama membuat mobil listrik tampak seperti mobil mewah. "Keren, kan?" kata dia ketika menyalakan lampu mobil. "Difoto saja."

Dasep mengatakan, mobil listrik hijau yang dipakai Menteri Dahlan merupakan produksi pertama. Di bengkel penelitian di Depok, teknisi sedang membuat dua body kendaraan yang sama dan siap dipasangi motor dan baterai. Di Cibinong, ia memiliki pabrik produksi yang sanggup memproduksi mobil listrik dalam jumlah besar.

"Hingga 2014, kami sanggup membuat lima ribu mobil listrik," ujar dia.

Satu unit mobil listrik grand city car, kata Dasep, akan dibanderol tak lebih dari Rp 200 juta. Ia juga sedang merancang mobil kelas delux dengan kapasitas baterai dua hingga tiga kali lebih besar ketimbang kelas grand.

Rabu, 30 September 2009

Rencana refungsionalisasi KA Magelang-Yogya
Waktu tempuh harus kurang dari 1 jam

MAGELANG - Rencana menghidupkan kembali jalur kereta api Magelang-Yogya-karta atas inisiatif Presiden Susilo Bambang Yudhoyono disambut positif oleh Walikota Magelang H Fahriyanto. ’’Bila jalur kereta api tersebut di-hidupkan kembali, yang kami harapkan pertumbuhan ekonomi di Kota Ma-gelang bisa meningkat,’’ kata Walikota Magelang H Fahriyanto, kemarin.

Fahriyanto juga berharap, bila jalur KA Magelang-Yogyakarta tersebut kembali dihidupkan setelah hampir 30 tahun dihentikan pengoperasiannya, ada peningkatkan kecepatan KA tersebut. Sehingga mampu bersaing dengan kendaraan angkutan umum yang ada saat ini.

’’Kalau sekarang masih seperti dulu, masyarakat tidak banyak yang tertarik untuk naik kereta api. Orang menginginkan yang cepat. Kalau naik kendaraan umum dari Magelang ke Yogyakarta sekitar 1 jam, naik kereta api harus kurang dari 1 jam,’’ ka-tanya.

Fahriyanto mengatakan, untuk merealisasikan rencana tersebut diperlukan kajian mendalam oleh tim yang dibentuk oleh Departemen Perhubungan. Pemkot Magelang juga akan memberikan masukan-masukan kepada tim nantinya.

Ia menambahkan, untuk merealisasikan rencana tersebut, tidaklah mudah. Itu dikarenakan hampir semua jalur KA yang berada di wilayah Kota Magelang sudah banyak yang berubah fungsinya.

Seperti digunakan untuk pemukiman penduduk atau yang lainnya. ’’Sedangkan untuk membuat jalur baru, diperlukan kajian yang lebih mendalam,’’ ujarnya.

Fahriyanto menambahkan, kajian yang tidak kalah pentingnya yakni mewaspadai kecelakaan lalu-lintas bila jalur kereta api Magelang-Yogya-karta kembali dihidupkan.

Karena, lalu lintas kendaraan umum yang melintas di jalur Ma-ge-lang-Yogyakarta tidak sepadat dulu saat kereta masih beroperasi. Ias-skh

Selasa, 29 September 2009


KEBERADAN BIS KOTA
Ini
adalah asli tulisan saya, dan bukan copy paste jadi pembaca tahu apa yang aku rasakan akuadalah seorang kondektur yang penghasilannya pas pasan .Apalagi kebutuhan hidup yang semakin tinggi dan bayaran sekolah anak yang kian mahal ,dan saat ini keberadaaan bis kotasangatlah terjepit oleh adanya banyak leasing kendaraan bermotor kian marak untuk "menjajahekonomi "rakyat Indonenesia dari perkotaan hingga pelosok desa',sepeda motor yang pada tahunadalah barang wewah sekarang adalah barang primer yang kepemilikannya juga sangatmudah asal punya KTP dan KK kita sudah bisa bawa pulang sepeda motor baru apapun merknyaJadi bis kota sangat terdesak ,yang dulu penumpang cari bis sekarang terbalik bis yang caripenumpang. Belum lagi harga solar sama dengan harga premium(bensin) jadi itu kendala juga ,untuk mengatasinya juga susah tidak mungkin pemerintah melarang kita untuk punyasepedamotor.Aku hanya berharap harga solar lebih rendah dari harga bensin.Ini dulu tulisan sayaini aku mau narik dulu. solo...solo...sukoharjo.....gading.....gemlegan...baron... ....tipes.....pajang....gumpang...kartosuro.............kiri pir.......#######
1990 an .


SEPUR KLUTHUK "JALADARA"
Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, Minggu,27 SEPTEMBER 2009 meresmikan pengoperasian kerata api (KA) wisata uap yang bernama "Sepur Kluthuk Jaladara " di Kota Solo, Jawa Tengah. Peluncuran perdana pengoperasian KA wisata dengan loko uap C 1218 dan dua gerbong penumpang ditandai pemecahan kendi di depan loko oleh Menhub yang didampingi Walikota Surakarta, Joko Widodo dan Wakil Walikota Surakarta, Hadi Rudyatmo. Menhub menjelaskan ide menghidupkan kembali jalur KA yang membelah Kota Solo itu berasal dari Walikota Surakarta pada dua tahun yang lalu dan baru terealisasi sekarang. "Surakarta akan menghubungkan kota tempo dulu dan kota masa kini menjadi kota masa depan," kata Menhub. Oleh karena itu, Menhub berharap beroperasinya KA uap untuk tujuan wisata di Kota Solo ini dapat diikuti oleh kepala daerah lainnya dengan mengambil keunikan yang ada di daerahnya masing-masing sehingga masyarakat akan lebih mencintai daerahnya. Jusman menyebutkan KA wisata di Kota Solo ini, sementara akan melintasi jalur yang membentang Jalan Slamet Riyadi dari Stasiun Purwosari hingga Stasiun Kota (Sangkrah) atau berjarak sekitar 5,6 kilomter."KA uap itu diharapkan dapat berkembang jaraknya dari Stasiun Purwosari Solo hingga Stasiun Wonogiri," kata Menhub. Sementara itu, pengoperasin KA uap perdana diberangkatkan dari depan rumah dinas Walikota Surakarta, Loji Gandrung juga menjadi perhatian ribuan warga masyarakat Kota Solo yang ingin menikmati fasilitas wisata baru tersebut. Walikota Surakarta Joko Widodo mengharapkan pengoperasian KA di tengah kota akan merupakan daya tarik tersendiri terhadap kota itu. Justru kota yang modern adalah kota yang dapat menyandingkan jaringan jalan raya da jaringan jalan rel dalam satu ruang pergerakan tanpa saling bersinggungan, tetapi saling bersinergi.

Pengaruh Pendinginan Udara Masuk dan Variasi Putaran Mesin Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Mesin Diesel Berbahan Bakar Biodiesel (Minyak Jarak-Solar)

ARKANUDIN

Abstrak


ABSTRAK
Prasetia, Yuda. 2009. Pengaruh Pendinginan Udara Masuk dan Variasi Putaran
Mesin Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Mesin Diesel Berbahan Bakar
Biodiesel (Minyak Jarak-Solar). Skripsi, Program S-1 Jurusan Teknik
Mesin Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Negeri Malang. Pembimbing (I) Sukarni, S.T., M.T, dan (II) Drs. Partono,
M.Pd.
Kata kunci: pendinginan udara masuk, variasi putaran, konsumsi bahan bakar
Mengingat jumlah pasokan dan cadangan minyak bumi di Indonesia pada
khususnya dan di dunia pada umumnya semakin berkurang dan disertai oleh
kenaikan harga minyak mentah dunia yang meningkat tajam maka banyak
masyarakat yang mencari solusi sumber energi alternatif dalam penekanan
penggunaan minyak. Dimana salah satu cara untuk penekanan yaitu penggantian
bahan bakar solar dengan biodiesel. Selain ditemukannya berbagai sumber energi
alternatif, belakangan ini juga ditemukan penggunaan pendinginan udara masuk
dapat meningkatkan performansi dan efisiensi motor bakar diesel. Perubahan suhu
udara masuk ruang bakar akan berpengaruh terhadap kerapatan udara, sehingga
akan mempengaruhi efisiensi volumetrik yang masuk ke ruang bakar. Tingkat
kesempurnaan pembakaran merupakan salah satu hal yang dapat memperbaiki
unjuk kerja mesin.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pendinginan udara masuk dan variasi putaran mesin terhadap konsumsi bahan
bakar mesin diesel berbahan bakar biodiesel (minyak jarak-solar). Objek
penelitian yang dipakai dalam penelitian adalah Mesin diesel empat langkah jenis
Nissan, dengan dipasang pendingin udara masuk (dry ice) pada putaran mesin
1400 rpm, 1700 rpm, 2000 rpm, 2300 rpm, 2600 rpm dan 2900 rpm serta
menggunakan bahan bakar campuran solar dan minyak jarak 20 %. Penelitian ini
dilakukan di Laboratorium Motor Bakar Universitas Brawijaya Malang. Jenis
penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian eksperimental dengan desain
faktorial 6 x 2. Analisis hasil penelitian yang dipakai adalah analis varian dua
jalur untuk menguji hipotesis yang diajukan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
pendinginan udara masuk, variasi putaran mesin dan interaksi antara pendinginan
udara masuk dan putaran mesin terhadap konsumsi bahan bakar mesin diesel.
Pada mesin yang menggunakan pendinginan maupun tidak menggunakan
pendinginan udara masuk, konsumsi bahan bakar tertinggi ketika mesin pada
putaran 2600 rpm dan konsumsi bahan bakar terendah terjadi pada saat mesin
pada putaran 2900 rpm. Saran yang dapat dikemukakan yaitu melakukan
penelitian lebih lanjut tentang pendinginan udara masuk terhadap konsumsi bahan
bakar mesin diesel pada berbagai variasi suhu serta perlu dilakukan penelitian
tentang pendingin yang lebih sesuai dan praktis digunakan untuk pendinginan
udara masuk.

Senin, 28 September 2009


Masih pilih-pilih mobil built-up? Kalau ya, tak ada salahnya melirik mobil yang satu ini. Terlebih lagi kalau Anda orang Jawa, dan bangga dengan ke-jawa-an Anda. Atau orang Indonesia yang njawani. Dijamin, Anda tak bakal kecewa dengan mobil ini. Soalnya, pembuatnya bukan sembarang produsen mobil. Pembuatnya adalah si pencipta mobil mahal cap bintang tiga: Daimler-Chrysler.

Chrysler Java nama mobil itu. Sekilas, ada bau-bau Mercedes-Benz A Class 180 pada sosoknya. Maklum, sebagaimana A Class, Daimler-Chrysler memang menggolongkannya sebagai mobil kecil dan kompak. Meski begitu, ketimbang A Class, Java tampil lebih serius dan normal ukurannya. Pembuatnya pun menyebut Java sebagai kawin silang mobil kompak dan sport utility vehicle.

Diniat kan sebagai mobil keluarga untuk Asia dan Eropa, Java memiliki ruang penumpang yang terbilang lapang. Bukan hanya kesannya saja yang lapang, tapi memang benar-benar lapang secara fisik. Kelapangan ini tercipta karena dua hal. Pertama, kaca depan diposisikan lebih ke depan. Selain melegakan ruang, posisi kaca ini membuat Java jadi lebih aerodinamis dan sporti. Kedua, roda Java ditempatkan hampir ke semua sudut depan dan belakang. Walhasil, jarak sumbu roda jadi panjang: 98,3 inchi (lebarnya, depan 59,1 inchi).

Kelapan gan bakal lebih terasa jika orang sudah masuk ke dalam. Entah Anda duduk di depan atau belakang, kesan lapang bakal tetap terasa. Ini lantaran Java menggunakan desain kursi penumpang yang disebut sebagai panoramic concept. Konkritnya, kursi belangan dibuat lebih tinggi dari kursi depan atau pengemudi. Dengan begitu, penumpang bisa leluasa memandang panorama di depan.

Melengka pi kelapangan itu, interiornya di rancang berkesan mewah dan elit. ''Untuk Java, kami membuat rancangan interior khusus, lengkap dengan detail mewah khas jajaran mobil kelas atas Chrysler,'' bilang Freeman Thomas, Vice President Andvanced Product Design Strategy Chrysler. Lebih tegas lagi, Java --yang disainnya rampung sebelum merger Chrysler dan Daimler-- merupakan kelanjutan yang logis dari mobil konsep terdahulu yang kini sudah mulai dipasarkan Chrysler Pronto.

Soal tenaga, mesin yang dicangkokkan ke ''mobil orang Jawa'' ini terbilang memadai: 4 silinder, 1.400 cc, 80 hp. Transmisinya manual 5 kecepatan. Ditaksir, Java bisa melacu ke 60 mph dalam hitungan 12,6 detik. Kecepatan maksimumnya dibuat 105 mph. Bensinnya dijamin irit 24 mpg, dalam kota, dan 40 mpg di jalan tol.

Java tampil lebih cantik berkat pemakaian pelek 18 inchi di semua roda. Sayangnya lebar bannya terbilang kecil, 185. Pelek ini tersambung ke sistem suspensi depan yang memakai Mac-Pherson struts , serta sistem trailing link di belakang. Baik suspensi depan maupun belakang sudah dilengkapi dengan batang stabiliser.

Kem ana mesti datang kalau hendak membeli? Sabar. Chrysler Java ini sampai sekarang masih berupa mobil konsep. Ia pertama kali diperkenalkan Januari lalu saat berlangsung Los Anggeles Auto Show. Ketika itu disebutkan bahwa Java diniatkan sebagai mobil kompak yang bakal dipasarkan di Eropa dan Asia. Sejalan dengan itu, pertengahan tahun lalu, mobil yang dirancang Pacifica Advanced Product Design (Carlsbad, California) itu pun digiring untuk tampil di Frankfurt Motor Show.

Kapan Java digiring ke sini? Masih belum jelas. Kalau pun jadi, boleh jadi mungkin bukan Java yang bakal datang. Soalnya, sebagaimana umumnya mobil konsep, produsennya biasanya lebih cenderung mengambil ''jiwa''-nya ketimbang bentuk nyata kosnep yang sudah jadi. Artinya, mungkin yang diambil hanya semangat ''kecil tapi leganya'' yang diambil. Produk finalnya mungkin bukan Java, tapi bisa dengan nama lain. Apa? Sunda? Batak? ?